Menerapkan VEX GO
Koneksi ke VEX GO
Data Detectives: Bridge Challenge STEM Lab memberikan siswa pengalaman langsung yang mengajarkan siswa tentang apa itu data, bagaimana data VEX GO Eye Sensor dapat dikumpulkan dan ditafsirkan, cara memecahkan masalah autentik menggunakan data dengan membuat klaim, dan mengumpulkan serta menganalisis data untuk mendukung atau membantah klaim tersebut. Di Lab ini, siswa berperan sebagai inspektur jembatan, dan mengerjakan serangkaian aktivitas yang di dalamnya mereka mengumpulkan, mengatur, menganalisis, dan menafsirkan data tentang keselamatan jembatan di suatu kota.
Di Lab 1, siswa mempelajari cara Sensor Mata mengumpulkan data dengan menggerakkan Basis Kode GO di atas permukaan jembatan untuk melihat data apa yang dilaporkan saat melewati Sinar VEX GO berwarna berbeda (menggambarkan retakan di jembatan). Mereka melakukan ini terlebih dahulu dengan lampu mata mati, dan merekam data yang dilaporkan oleh sensor, termasuk posisi pada jembatan, status lampu mata, nilai rona yang dilaporkan oleh sensor, dan warna terkait sebagaimana ditentukan menggunakan bagan rona. Mereka membuat prediksi tentang apakah menyalakan lampu mata akan memengaruhi data yang dilaporkan oleh sensor, dan menggerakkan robot melewati permukaan jembatan lagi, memastikan untuk memposisikan dan memandu robot sehingga sensor mampu mengumpulkan data secara akurat. Siswa kemudian menganalisis data mereka untuk melihat apakah penambahan cahaya mata mengubah nilai rona yang dilaporkan oleh sensor.
Di Lab 2, mereka membangun apa yang telah mereka pelajari untuk mengumpulkan data guna mendukung atau membantah klaim bahwa ada jembatan yang tidak aman di kota mereka. Mereka mempelajari kriteria keselamatan jembatan kota, dan menjalankan proyek VEXcode GO untuk mengumpulkan data tentang bagian bawah jembatan. Mereka mengambil data ini dan menyajikannya dalam bentuk tabel maupun grafik sehingga mereka dapat mulai menentukan pola dan melihat apakah ada retakan pada jembatan, serta di mana letak retakannya. Di Lab 3, siswa mengambil data yang terkumpul dan menganalisisnya untuk menentukan ukuran retakan di jembatan. Mereka membandingkan data dari Lab ini, dan juga Lab 2, dengan kriteria keselamatan jembatan untuk mendukung atau membantah klaim bahwa jembatan itu tidak aman.
Di Lab 4, siswa siap membuat klaim mereka sendiri, saat mereka menerapkan data untuk memecahkan masalah autentik. Mereka pertama-tama mempelajari tentang faktor-faktor yang memengaruhi permukaan jembatan dan dapat menyebabkan retakan, seperti iklim, bentang jembatan, dan jumlah lalu lintas jembatan. Mereka diberi seperangkat data tentang kondisi berbagai jembatan di kota, yang mereka analisis dalam kelompok mereka untuk membuat klaim tentang jembatan mana yang paling tidak aman, dan perlu diperiksa. Di Lab 5, mereka menguji klaim mereka dengan menjalankan proyek VEXcode GO untuk memindai bagian bawah jembatan pilihan mereka, mengumpulkan data tentang ukuran dan lokasi retakan yang ada. Mereka akan menggunakan data tersebut untuk menentukan apakah klaim mereka didukung atau dibantah, dan kemudian menyajikan data mereka dalam laporan inspeksi jembatan.
Saat siswa mengerjakan aktivitas masing-masing Lab, mereka menggunakan data yang dikumpulkan untuk mendeskripsikan hubungan spasial, saat mereka mengumpulkan data tentang lokasi dan ukuran retakan jembatan. Mereka juga menggunakan pembicaraan spasial dalam beragam cara, termasuk saat mereka membangun Basis Kode menggunakan petunjuk pembangunan di Lab 1, saat mereka memandu Basis Kode dengan Sensor Mata menghadap ke bawah melintasi retakan di jembatan, dan saat mereka memvisualisasikan lokasi retakan di Lab 2 dan 5, saat mengumpulkan data dari bagian bawah jembatan.
Mengajarkan Pemrograman
Sepanjang Unit ini, siswa akan terlibat dengan berbagai konsep pengkodean seperti dekomposisi dan pengurutan. Lab dalam unit ini akan mengikuti format serupa:
- Melibatkan:
- Guru akan membantu siswa membuat hubungan pribadi dengan konsep yang akan diajarkan di Lab.
- Siswa akan menyelesaikan pembangunannya.
- Bermain:
- Instruksi: Guru akan memperkenalkan tantangan pengkodean. Pastikan siswa memahami tujuan tantangan tersebut.
- Model: Guru akan memperkenalkan perintah yang akan digunakan dalam pembuatan proyek mereka untuk menyelesaikan tantangan. Modelkan perintah dengan memproyeksikan VEXcode (GO/123) atau dengan menunjukkan fisik (representasi blok/kartu Coder). Untuk Lab yang menyertakan pseudocode, berikan model kepada siswa tentang cara merencanakan dan menguraikan maksud proyek mereka.
- Memfasilitasi: Guru akan diberikan petunjuk untuk melibatkan siswa dalam diskusi tentang apa saja tujuan proyek mereka, penalaran spasial yang terlibat dalam tantangan tersebut, dan cara memecahkan masalah hasil yang tidak diharapkan dari proyek mereka. Diskusi ini juga akan memverifikasi bahwa siswa memahami tujuan tantangan dan cara menggunakan perintah dengan benar.
- Ingatkan: Guru akan mengingatkan siswa bahwa percobaan pertama penyelesaian mereka tidak akan benar atau berjalan dengan baik pada percobaan pertama. Dorong beberapa kali pengulangan dan ingatkan siswa bahwa coba-coba merupakan bagian dari pembelajaran.
- Tanya: Guru akan melibatkan siswa dalam diskusi yang akan menghubungkan konsep Lab dengan aplikasi di dunia nyata. Beberapa contohnya adalah, "pernahkah Anda ingin menjadi seorang insinyur?" atau "di mana Anda pernah melihat robot dalam hidup Anda?"
- Bagikan: Siswa memiliki kesempatan untuk mengomunikasikan pembelajaran mereka dalam berbagai cara. Dengan menggunakan Papan Pilihan, siswa akan diberikan “suara dan pilihan” tentang cara terbaik mereka menampilkan pembelajaran mereka.